Judul : Jenis Data dari Sudut Sumbernya
Penulis : Bondet
Wrahatnala
Diunduh : 27/02/2015
10:09
Ada beberapa jenis data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian
dilihat dari berbagai sudut pandang.
Menurut sumbernya, kita dapat
mengklasifikasikan data atas data internal dan data eksternal.
1) Data internal
adalah data yang menggambarkan keadaan di
dalam suatu organisasi.
2) Data eksternal
adalah data yang menggambarkan sesuatu di
luar organisasi.
Judul : Jenis
Data Dari Sudut Sumbernya
Penulis : nagabiru86
Diunduh : 27/02/2015
10:13
Sumber Data
Sumber data penelitian terdiri atas sumber
data sekunder dan primer data sekunder.
2.2.1 Data Sekunder (Secindary
Data)
Data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder
dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan terlebih dahulu.
identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah
yang akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan?
Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam
pencarian dan penghematan waktu serta biaya.
Data sekunder dapat dipergunakan untuk
hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman Masalah:Data sekunder
dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita
teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu
perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif
lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang
muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah
penelitian.
b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat
sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian
karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui
komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi
lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti,
khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman
yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
c. Formulasi
Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak
Sebelum kita mengambil suatu keputusan,
kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat
dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian
masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita
dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d. Solusi Masalah: Data sekunder
disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan
masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang
ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya
hanya didasarkan pada data sekunder saja.
Kita perlu memilih metode pencarian data
sekunder apakah itu akan dilakukan secara manual atau dilakukan secara online.
Jika dilakukan secara manual, maka kita harus menentukan strategi pencarian
dengan cara menspesifikasi lokasi data yang potensial, yaitu: lokasi internal
dan / atau lokasi eksternal. Jika pencarian dilakukan secara online, maka kita
perlu menentukan tipe strategi pencarian; kemudian kita memilih layanan-layanan
penyedia informasi ataupun database yang cocok dengan masalah yang akan kita
teliti.
Setelah metode pencarian data sekunder kita
tentukan, langkah berikutnya ialah melakukan penyaringan dan pengumpulan data.
Penyaringan dilakukan agar kita hanya mendapatkan data sekunder yang sesuai
saja, sedang yang tidak sesuai dapat kita abaikan. Setelah proses penyaringan
selesai, maka pengumpulan data dapat dilaksanakan.
Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi
terlebih dahulu, khususnya berkaitan dengan kualitas dan kecukupan
data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data sudah dirasakan baik dan jumlah
data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita gunakan untuk menjawab masalah
yang akan kita teliti.
Tahap terakhir strategi pencarian data
ialah menggunakan data tersebut untuk menjawab masalah yang kita teliti. Jika
data dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan, maka
tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan penelitian tersebut. Jika data tidak
dapat digunakan untuk menjawab masalah, maka pencarian data sekunder harus
dilakukan lagi dengan strategi yang sama.
Pengambilan data sekunder tidak boleh
dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu kita memerlukan metode tertentu.
Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara a) manual, b) online dan c)
kombinasi manual dan online.
a. Pencarian Secara Manual
Sampai saat ini masih banyak organisasi,
perusahaan, kantor yang tidak mempunyai data base lengkap yang dapat diakses
secara online. Oleh karena itu, kita masih perlu melakukan pencarian secara
manual. Pencarian secara manual bisa menjadi sulit jika kita tidak tahu
metodenya, karena banyaknya data sekunder yang tersedia dalam suatu organisasi,
atau sebaliknya karena sedikitnya data yang ada. Cara yang paling efisien ialah
dengan melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literature yang
sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder dari sudut pandang
peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal__ data yang
sudah tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data yang dapat diperoleh dari
berbagai sumber lain.
*) Lokasi Internal: Lokasi internal dapat
dibagi dua sebagai sumber informasi yang berasal dari database khusus dan
database umum. Data base khusus biasanya berisi informasi penting perusahaan
yang biasanyan dirahasiakan dan tidak disediakan untuk umum, misalnya, data
akutansi, keuangan, sdm, data penjualan dan informasi penting lainnya yang
hanya boleh diketahui oleh orang-orang tertentu di perusahaan tersebut. Data
jenis ini akan banyak membantu dalam mendeteksi dan memberikan pemecahan
terhadap masalah yang akan kita teliti di perusahaan tersebut.
Sebaliknya, database umum berisi data yang
tidak bersifat rahasia bagi perusahaan dan boleh diketahui oleh umum. Data
jenis ini biasanya dapat diketemukan di perpustakaan kantor / perusaahaan atau
disimpan dalam komputer yang dapat diakses secara umum. Data ini
diperoleh dari luar perusahaan biasanya berbentuk dokumen-dokumen peraturan
pemerintah mengenai perdagangan, berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan
dan data-data umum lainnya.
*) Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat
dicari dengan mudah karena biasanya data ini tersimpan di perpustakaan umum,
perpustakaan kantor-kantor pemerintah atau swasta dan universitas, biro pusat
statistik dan asosiasi perdagangan, dan biasanya sudah dalam bentuk
standar yang mudah dibaca, seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka,
ensiklopedi, kamus, buku indeks, buku data statistik dan buku-buku sejenis
lainnya.
b. Pencarian Secara Online
Dengan berkembangnya teknologi Internet
maka munculah banyak data base yang menjual berbagai informasi bisnis maupun
non-bisnis. Data base ini dikelola oleh sejumlah perusahaan jasa yang
menyediakan informasi dan data untuk kepentingan bisinis maupun non-bisnis.
Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti dan pengguna lainnya
dalam mencari data.
Pencarian secara online memberikan banyak
keuntungan bagi peneliti, diantaranya ialah: a) hemat waktu: karena kita dapat
melakukan hanya dengan duduk didepan komputer, b) ketuntasan: melalui media
Internet dan portal tertentu kita dapat mengakses secara tuntas informasi yang
tersedia kapan saja tanpa dibatasi waktu, c) Kesesuaian: peneliti dapat mencari
sumber-sumber data dan informasi yang sesuai dengan mudah dan cepat, d)hemat
biaya: dengan menghemat waktu dan cepat dalam memperoleh informasi yang
sesuai berarti kita banyak menghemat biaya.
Kriteria Dalam Mengevaluasi Data Sekunder
Ketepatan memilih data sekunder dapat
dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:
- Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai
keberlakuan waktu? Apakah data dapat kita peroleh pada saat diutuhkan.
Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau sudah kedaluwarsa, maka
sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
- Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan
kita? Kesesuaian berhubungan dengan kemampuan data untuk digunakan
menjawab masalah yang sedang diteliti.
- Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui
sumber-sumber kesalahan yang dapat mempengaruhi ketepatan data, misalnya
apakah sumber data dapat dipercaya? Bagaimana data tersebut dikumpulkan
atau metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut?
- Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data
sekunder tersebut? Jika biaya jauh lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita
tidak perlu menggunaknnya.
2.2.2 Data Primer (Primary
Data)
Data primer merupakan sumber data yang
diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data
primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil
pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1)
metode survei dan (2) metode observasi.
Metode Survei (Survey Methods)
- Metode survei merupakan metode pengumpulan data
primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
- Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan
antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data
yang diperlukan.
- Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data
deskriptif, akan tatapi pengumpulan data dapat dirancang untuk
menjelesakan sebab akibat atau mengungkapkan ide-ide.
- Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang
sama dari banyak subjek.
- Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan
(2) kuesioner.
Wawancara (Interview)
- Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam
metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden
atau subjek penelitian.
- Teknik wawancara dilakukan jika peneliti
memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.
- Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah
tertentu yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga
kemungkinan jika dilakukan dengan kuesioner akan kurang memperoleh
tanggapan responden.
- Teknik ini terutama untuk responden yang tidak
dapat membaca-menulis atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan
dari pewawancara atau memerlukan penerjemahan.
- Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1)
melalui tatap muka dan (2) melalui telepon.
Wawancara Tatap Muka (Personal atau
Face-to-face Interviews)
Kelebihan teknik wawancara melalui tatap
muka daripada melalui telepon atau pun kuesioner :
- Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan
yang memerlukan waktu yang panjang.
- Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami
kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
- Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan
teknik kuesioner.
Kelemahannya :
- Kemungkinan jawaban responden bias karena
terpengaruh pewawancara.
- Memerlukan banyak biaya dan tenaga jika jumlah
responden relatif banyak dan lokasi wawancara secara geografis terpencar.
Wawancara dengan Telepon (Telephone
Interviews)
Kelebihan teknik ini dibandingkan tatap
muka :
- Dapat menjangkau responden yang letak
geografisnya terpencar.
- Biaya lebih murah dan tenaga yang diperlukan
relatif sedikit serta waktu yang diperlukan lebih cepat.
Kelemahannya :
- Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi
responden yang pada kondisi tertentu diperlukan untuk menyakinkan apakah
responden menjawab sesuai dengan fakta.
- Ada kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika
responden keberatan untuk menjawab pertanyaan.
- Tidak semua responden mempunyai telepon
- Terbatasnya jumlah dan waktu untuk pertanyaan.
- Teknik ini dapat dibantu dengan komputer untuk
mencatat jawaban responden da secara otomatis jawaban responden akan
disimpan dalam memori komputer. Computer-Asisted Telephone Interviewing
umumnya memerlukan jawaban responden yang terstruktur berdasarkan program
tertentu.
Kuesioner (Questionnaires)
Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada
responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat
didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain : secara langsung disampaikan
oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah, diletakkan di tempat-tempat
ramai, melalui pos faksimile atau komputer.
Survei memerlukan data primer dengan
menggunakan kuesioner sebagai sarana pengambilan datanya. Jika dilakukan secara
online melalui Internet, ada teknik-teknik yang berbeda dengan cara pengambilan
data secara manual. Tulisan ini akan membahas strategi dan teknik dalam mencari
dan mengumpulkan data primer di Internet, etika pencarian data, sumber-sumber
data primer, validasi data, kendala dan solusi serta pertimbangan-pertimbangan
lainnya.
Kuesioner secara Personal (Personally
Administered Quistionnaires)
Jika lokasi antar responden relatif
berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka teknik merupakan cara yang
sesuai. Teknik ini seperti halnya wawancara tatap muka, biayanya relatif mahal
jika jumlah responden relatif banyak dan letak geografisnya terpencar.
Kuesioner Lewat Pos (Mail Quistionnaires)
- Kusioner yang diajukan kepada responden dan
jawabannya dikirim lewat pos.
- Memungkinkan peneliti memperoleh jawaban dari
responden yang terpencar letak geografisnya.
- Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif banyak
yang tidak efisien jika diajukan melalu telepon.
- Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak
mengembalikan kembali kuesioner.
- Teknik ini memiliki tingkat tanggapan (respon
rate) yang paling rendah dibandingkan teknik pengumpulan data primer
lainnya.
- Kemungkinan jawaban responden tidak sesuai dengan
konteks pertanyaan.
Metode Observasi (Observation Methods)
Metode observasi adalah peroses pencatatan
pola perilaku subyek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa
adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.
Kelebihan metode ini dibandingkan metode
survei adalah data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan
bebas dari response bias. Metode ini menghasilkan data yang lebih rinci
mengenai perilaku (subjek), benda atau kejadian (objek).
Tipe-tipe Observasi
Ada beberapa jenis subyek, obyek dan
kejadian yang dapat diobservasi oleh peneliti, antara lain: perilaku fisik,
perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik atau kejadian-kejadian yang
rutin dan temporal.
Teknik observasi dalam penelitian bisnis
dapat dilakukan dengan observasi langsung oleh peneliti atau dengan bantuan
peralatan mekanik. Tipe observasi yang diiakukan langsung oleh peneliti
dinamakan observasi langsung (direct observation), terutama untuk subyek
atau obyek penelitian yang sulit diprediksi. Teknik observasi yang dilakukan
dengan bantuan peralatan mekanik, antara lain: kamera foto,video, mesin
penghitung disebut observasi mekanik (mechanical observation). Observasi
mekanik umumnya diterapkan pada penelitian terhadap perilaku atau kejadian yang
bersifat rutin, berulang-ulang dan telah terprogram sebelumnya.
Teknik observasi langsung dan observasi
mekanik dapat dilakukan tanpa sepengetahuan subyek yang diteliti (hidden
observation) atau dengan sepengetahuan responden (visible observation). Observasi
yang dilakukan tanpa sepengetahuan responden dimaksudkan agar perilaku atau
kejadian yang diamati dapat berlangsung wajar atau aiami dan untuk menghindari
kemungkinan perilaku reaktif dari subyek yang diteliti. Penggunaan teknik
hidden observation (disebut juga unobstrusive observation) diharapkan
dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya respondent error. Meskipun sebagian
besar teknik observasi diterapkan pada setting lingkungan yang dialami,
peneliti dapat juga melakukan observasi pada setting artifisial (contrived
observation). Observasi pada setting lingkungan buatan umumnya diterapkan
pada penelitian yang bertujuan menguji hipotesis.
Observasi Langsung (Direct Observation)
Penggunaan teknik observasi langsung
memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data mengenai perilaku dan
kejadian secara detail. Peneliti dalam observasi langsung tidak berusaha untuk
memanipulasi kejadian yang diamati. Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi
sehingga mempunyai peran yang pasif. Banyak tipe data yang dikumpulkan melalui
teknik observasi langsung ini hasilnya lebih akurat dan memerlukan biaya yang
relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan teknik wawancara atau pertanyaan
yang digunakan dalam metode survei. Data yang diperoleh melalui observasi
langsung kadang digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui
wawancara atau kuesioner.
Teknik observasi langsung, meskipun tidak
memerlukan komunikasi dengan responder, tidak bebeas dari kemungkinan
kesalahan. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini kadang dipengaruhi oleh
subyektivitas pengamat dalam menginterpretasikan perilaku atau kejadian selama
proses observasi. Metode observasi pada penelitian terhadap perilaku lebih
menekankan pada respon subyek secara nonverbal dibandingkan dengan metode
survei yang lebih menekankan pada respon subyek secara verbal. Respon nonverbal
atau perilaku ekspresi yang umumnya dilakukan dalam komunikasi, antara lain:
mengangguk, tersenyum, mengernyitkan alis mats, dan ekspresi wajah yang lain
atau bahasa tubuh (isyarat). Observasi terhadap perilaku ekspresi atau
komunikasi nonverbal yang lain Bering menghasilkan interpretasi yang keliru.
Misal, pengamat kemungkinan menginterpretasikan bahwa tersenyum atau tertawa
merupakan ekspresi dari kegembiraan seseorang.
Observasi Terhadap Perilaku dan Lingkungan
Sosial
Tujuan observasi dalam banyak hal adalah
untuk memahami perilaku dan kejadian-kejadian dalam lingkungan sosial. Ada dua
teknik observasi yang dapat digunakan pada penelitian terhadap lingkungan
sosial, yaitu: (1) partisipant observation dan (2) nonpartisipant observation.
Partisipant Observation
Peneliti melakukan observasi dengan cars
melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang
diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat memperoleh data yang relatif lebih
banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara langsung mengamati perilaku dan
kejadiankejadian dalam lingkungan sosial yang diteliti. Kehadiran peneliti
kemungkinan dapat diketahui atau tidak diketahui oleh lingkungan sosial yang
diamati. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kombinasi antara
observasi langsung dan wawancara secara formal dan nonformal.
Nonpartisipant observation
Peneliti dapat melakukan observasi sebagai
pengumpul data tanpa melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan sosial
atau organisasi yang diamati. Misal, seorang peneliti dapat berada di sudut
ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat bagaimana seorang manajer
menggunakan waktunya. Kegiatan ini umumnya memerlukan waktu yang relatif lama,
apalagi jika manajer yang diamati jumlahnya relatif banyak.
Content Analysis
Content analysis merupakan metode
pengumpulan data penelitian melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi
atau pesan dari suatu dokumen (antara lain berupa : iklan, kontrak kerja,
laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau surat kabar).
Tujuan content analysis adalah melakukan
identifikasi terhadap karakteristikl atau informasi spesipik yang terdapat pada
suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi yang objektif dan sistematik.
Observasi Mekanik
Observasi mekanik adalah observasi yang
menggunakan bantuan mesin. Observasi mekanik dalam penelitian bisnis digunakan
untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi fisik atau bagian tubuh manusia.
Ada empat macam peralatan mekanik yang
digunakan, yaitu (1) pengukur pergerakan mata (eye-tracking monitors), (2)
pengukur pergerakan biji atau manik mata (pupilometers), (3) pengukur reaksi
kulit (psychogalvanometer), dan (4) pengukur perubahan suara (voice pitch
analyzers).
Pengambilan data yang dilakukan secara
online mengikuti kaidah dan aturan sesuai dengan penelitian secara tradisional.
Perbedaan pokok ialah sarana dan cara penyampaian kepada responden serta cara
mendapatkan responden. Sarana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
komputer yang tersambung dengan Internet atau disebut Computer Assisted Data
Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan menggunakan email dan / atau
web site dan cara mendapatkan responden didasarkan pada alamat email pengguna
Internet.
Data primer mempunyai pengertian bahwa data
atau informasi tersebut diperoleh dari sumber pertama, yang secara teknis dalam
penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa data-data yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama dalam pencarian data primer yang
diambil secara online ialah data primer di Internet tidak terbatas oleh
faktor-faktor geografis sebagaimana data primer yang diambil secara langsung
dalam penelitian lapangan. Karena sifat Internet yang mengglobal, maka peneliti
akan mendapatkan dua hal yang bertolak belakang secara sekaligus, yaitu
keuntungan dan kelemahan sifat tersebut berkaitan dengan cara mengambil data di
Internet. Keuntungannya ialah peneliti akan dapat melakukan pengumpulan data
secara cepat, murah dan mendapatkan banyak pilihan calon responden; sedang
kelemahannya ialah jika tidak menggunakan teknik sampling yang benar, maka
responden yang diperoleh tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau
tidak sesuai dengan masalah yang sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut
pengguna email di Internet pada umumnya tidak memberikan data pribadinya sesuai
dengan kondisi sebenarnya.
Computer Assisted Data Collection (CADAC)
CADAC mulai popular mengganti fungsi kertas
dan pena dalam proses pengambilan data sejak tahun 1990-an bersamaan dengan
berkembangnya teknologi World Wide Web yang mengubah tampilan fisik Internet di
layar monitor komputer. CADAC merupakan instilah umum yang digunakan secara
internasional dan mencakup beberapa model pengambilan data dengan alat bantu
komputer sbb:
- CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing)
- CASI (Computer Assisted Self Interviewing); CSAQ
(Computerized Self-Administered Questionnaire)
- CASI atau CASIIP (computer assisted
self-interviewing with interviewer present). CASI-V (question text on
screen: visual). CASI-A (text on screen and on audio)
- DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail
Survey)
- CAPAR (Computer Assisted Panel Research),
Teleinterview, (Electronic diaries)
- TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice
Recognition), ASR (Automatic Speech Recognition)
CAPI (Computer Assisted Personal
Interviewing): Sesuai dengan namanya CAPI digunakan untuk melakukan interview
dengan cara pewawancara mengunjungi responden dengan menggunakan komputer
notebook untuk melakukan wawancara tatap muka dengan responden. Setelah selesai
wawancara, maka data yang meliputi hasil wawancara dan data profil reponden
dikirim ke komputer sentral melalui email.
CASI (Computer Assisted Self Interviewing);
CSAQ (Computerized Self-Administered Questionnaire): CASI mempunyai ciri
responden melakukan wawancara tanpa didampingi pewawancara. Pertanyaan dibaca
melalui layar monitor dan dijawab oleh responden kemudian jawaban dikirim
melalui alamat yang sudah tersedia. Jika dilakukan melalui email biasanya
responden tinggal menekan tombol reply saja. .
Bentuk lain CASI ialah CAPI dimana
pewawancara memberikan komputer pada responden sambil memandu jalannya
wawancara. Model seperti ini disebut dengan CASI-IP, dimana IP merupakan
singkatan dari interviewer present.
DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail
Survey): DBM merupakan bentuk program survei dalam disket yang berisi program
wawancara yang dikirimkan ke responden. Kemudian responden menjalankan
programnya ke komputernya sendiri kemudian mengembalikannya kepada peneliti
setelah semua pertanyaan dijawab. Pada EMS survei dikirim dengan menggunakan
email melalui jaringan komputer, system email tertentu, dan bulletin boards.
Pada umumnya responden diminta berpartisipasi dalam survei ini, jika yang
bersangkutan bersedia mereka diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah
tersedia melalui email.
CAPAR (Computer Assisted Panel Research),
Teleinterview, (Electronic diaries): Dalam model ini, teleinterview merupakan
wawancara dilakukan sendiri tanpa kehadiran pewawancara. Sedang CAPAR responden
diminta mengisi kuesioner elektronik. Peneliti mengirimkan komputer kepada para
responden kemudian komputer komputer tersebut dihubungkan ke jaringan dengan
menggunakan modem. Pada tele-interview populasi tidak terbatas pada pengguna
Internet; sedang pada CAPAR responden dipilih yang mempunyai akses ke Internet
sehingga sedikit membatasi pemilihan responden.
TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice
Recognition), ASR (Automatic Speech Recognition): TDE, VR dan ASR merupakan
bentuk aplikasi spesifik dari CASI. Pada TDE seorang responden dipanggil oleh
satu komputer, pertanyaan-pertanyaan dibacakan oleh suara komputer, kemudian
responden diminta menjawab dengan cara menekan tombol keyboard yang sesuai.
Pada model VC responden hanya diwajibkan menjawab dengan ‘ya’ atau ‘tidak’
secara lisan. Pada ASR jawaban lebih kompleks responden tidak hanya menjawab
dengan menggunakan kata ‘ya’ atau ‘tidak’.