Judul : Tujuan
Penelitian
Penulis : Kartika
Tika
Diunduh : 27/02/2015
9:35
TUJUAN DILAKUKAN
PENELITIAN (Sutrisno Hadi, 2001)
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan kedalam tiga jenis, meliputi:
a. Penelitian Eksploratif
Yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.
Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan ”Apa (what)” (Apa sesungguhnya fenomena sosial tersebut?). Pada penelitian ini seringkali menggunakan data-data kualitatif.
b. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” (Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)
c. Penelitian Eksplanatif
Tujuan penelitian eksplanatif adalah untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”.
2. Kegunaan penelitian
Berdasarkan kegunaannya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis, meliputi:
a. Penelitian dasar (basic research)
Suatu penelitian disebut sebagai penelitian dasar (penelitian akademik atau penelitian murni) jika penelitian tersebut berguna untuk me
mahami “fundamental nature” dari suatu fenomena social atau menyediakan dasar pengetahuan dan pemahaman yang dapat digeneralisir pada berbagai wilayah kebijakan, masalah, atau wilayah kajian. Focus penelitian dasar adalah untuk menolak atau menerima teori-teori yang telah memberikan penjelasan mengapa (why) suatu fenomena social terjadi, apa (what) yang menyebabkan hal tersebut terjadi, mengapa hubungan social mengikuti cara tertentu, dan mengapa masyarakat mengalami perubahan.
b. Penelitian terarapan (applied research)
Kegunaan penelitian terapan adalah pemanfaatan atau penerapan ilmu pengetahuan pada isu-isu praktis tertentu, seperti untuk menjawab persoalan kebijakan atau social problem solving. Pada penelitian terapan penggunaan teori kurang dipentingkan dibandingkan dengan pencarian solusi untuk masalah yang akan ditangani. Pada umumnya, penelitian terapan adalah jenis penelitian deskriptif.
Beberapa jenis penelitian terapan, antara lain: action research, social impact assesment, dan evaluation research.
1) Action Research
Adalah penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai kekuatan dan menghapus garis pemisah antara penelitian dan tindakan sosial. Banyak jenis dari penelitian tindakan, namun demikian ada beberapa karakteristik yang berlaku umum, meliputi: 1) mereka yang dipelajari berpartisipasi dalam proses penelitian; 2) penelitian berkaitan dengan pengetahuan yang umum atau sudah populer; 3) fokus penelitian adalah pada kekuatan (power) dengan tujuan penguatan (empowerment); 4) arah penelitian adalah untuk menumbuhkan kesadaran atau meningkatkan keperdulian; dan 5) penelitian terkait secara langsung dengan tindakan politik.
2) Social Impact Assessment
Merupakan bagian dari Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang seringkali diperlukan untuk menaksir dampak social yang akan timbul atau menganalisis dampak social yang terjadi karena adanya suatu proyek atau penerapan suatu kebijakan tertentu.
Wilayah yang dikaji, antara lain mencakup:
- Pelayanan masyarakat (mis. school enrolments, speed of policy responses)
- Kondisi sosial (mis. Rata-rata kejahatan)
- Dampak ekonomi (mis. business failure rate)
- Konsekuensi demografi (mis.pergerakan penduduk keluar atau masuk suatu wilayah).
- Lingkungan (mis., perubahan kualitas lingkungan kita)
- Hasil kesehatan (mis. Perubahan jenis penyakit)
- Efek terhadap psikologi (mis. Perubahan perilaku, stres)
3) Evaluation Research
penelitian jenis ini biasanya dilakukan untuk menjawab pertanyaan “apakah kebijakan/program ini bekerja sebagaimana seharusnya?”. Smith and Glass (1987: 31) mendefinisikan penelitian evaluasi sebagai “the process of establishing value judgments based on evidence”.
Evaluation research mengukur efektivitas dari suatu kebijakan, program atau cara melakukan sesuatu. Penelitian ini dapat berbentuk deskriptif, eksploratif, maupun eksplanatif. Namun demikian, pada umumnya adalah deskriptif. Jenis penelitian ini meliputi formative dan summative. Formative evaluation dilaksanakan berbarengan dengan monitoring (built-in monitoring). Sedangkan Summative evaluation dilaksanakan setelah kegaitan selesai dan ditujukan untuk mengetahui hasil dari penerapan kebijakan tersebut.
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan
Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan kedalam tiga jenis, meliputi:
a. Penelitian Eksploratif
Yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.
Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan ”Apa (what)” (Apa sesungguhnya fenomena sosial tersebut?). Pada penelitian ini seringkali menggunakan data-data kualitatif.
b. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.
Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” (Bagaimana fenomena tersebut terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)
c. Penelitian Eksplanatif
Tujuan penelitian eksplanatif adalah untuk memberikan penjelasan mengapa sesuatu terjadi atau menjawab pertanyaan ”mengapa (why)”.
2. Kegunaan penelitian
Berdasarkan kegunaannya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis, meliputi:
a. Penelitian dasar (basic research)
Suatu penelitian disebut sebagai penelitian dasar (penelitian akademik atau penelitian murni) jika penelitian tersebut berguna untuk me
mahami “fundamental nature” dari suatu fenomena social atau menyediakan dasar pengetahuan dan pemahaman yang dapat digeneralisir pada berbagai wilayah kebijakan, masalah, atau wilayah kajian. Focus penelitian dasar adalah untuk menolak atau menerima teori-teori yang telah memberikan penjelasan mengapa (why) suatu fenomena social terjadi, apa (what) yang menyebabkan hal tersebut terjadi, mengapa hubungan social mengikuti cara tertentu, dan mengapa masyarakat mengalami perubahan.
b. Penelitian terarapan (applied research)
Kegunaan penelitian terapan adalah pemanfaatan atau penerapan ilmu pengetahuan pada isu-isu praktis tertentu, seperti untuk menjawab persoalan kebijakan atau social problem solving. Pada penelitian terapan penggunaan teori kurang dipentingkan dibandingkan dengan pencarian solusi untuk masalah yang akan ditangani. Pada umumnya, penelitian terapan adalah jenis penelitian deskriptif.
Beberapa jenis penelitian terapan, antara lain: action research, social impact assesment, dan evaluation research.
1) Action Research
Adalah penelitian terapan yang memperlakukan pengetahuan sebagai kekuatan dan menghapus garis pemisah antara penelitian dan tindakan sosial. Banyak jenis dari penelitian tindakan, namun demikian ada beberapa karakteristik yang berlaku umum, meliputi: 1) mereka yang dipelajari berpartisipasi dalam proses penelitian; 2) penelitian berkaitan dengan pengetahuan yang umum atau sudah populer; 3) fokus penelitian adalah pada kekuatan (power) dengan tujuan penguatan (empowerment); 4) arah penelitian adalah untuk menumbuhkan kesadaran atau meningkatkan keperdulian; dan 5) penelitian terkait secara langsung dengan tindakan politik.
2) Social Impact Assessment
Merupakan bagian dari Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang seringkali diperlukan untuk menaksir dampak social yang akan timbul atau menganalisis dampak social yang terjadi karena adanya suatu proyek atau penerapan suatu kebijakan tertentu.
Wilayah yang dikaji, antara lain mencakup:
- Pelayanan masyarakat (mis. school enrolments, speed of policy responses)
- Kondisi sosial (mis. Rata-rata kejahatan)
- Dampak ekonomi (mis. business failure rate)
- Konsekuensi demografi (mis.pergerakan penduduk keluar atau masuk suatu wilayah).
- Lingkungan (mis., perubahan kualitas lingkungan kita)
- Hasil kesehatan (mis. Perubahan jenis penyakit)
- Efek terhadap psikologi (mis. Perubahan perilaku, stres)
3) Evaluation Research
penelitian jenis ini biasanya dilakukan untuk menjawab pertanyaan “apakah kebijakan/program ini bekerja sebagaimana seharusnya?”. Smith and Glass (1987: 31) mendefinisikan penelitian evaluasi sebagai “the process of establishing value judgments based on evidence”.
Evaluation research mengukur efektivitas dari suatu kebijakan, program atau cara melakukan sesuatu. Penelitian ini dapat berbentuk deskriptif, eksploratif, maupun eksplanatif. Namun demikian, pada umumnya adalah deskriptif. Jenis penelitian ini meliputi formative dan summative. Formative evaluation dilaksanakan berbarengan dengan monitoring (built-in monitoring). Sedangkan Summative evaluation dilaksanakan setelah kegaitan selesai dan ditujukan untuk mengetahui hasil dari penerapan kebijakan tersebut.
Judul : Tujuan
Penelitian
Penulis : Ali
Oktoda
Diunduh : 27/02/2015
9:40
A.
Pengertian Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil,
sesuatu yang diperolah setelah penelitian penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai/dituju dalam sebuah penelitian.
Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena, rumusan tujuan harus
relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan
mencerminkan proses penelitian. Tujuan
penelitian berfungsi :
1. Untuk mengetahui deskripsi berbagai
fenomena alamiah
2. Untuk menerangkan hubungan antara berbagai
kejadian
3. Untuk memecahkan masalah yang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari
4. Untuk memperlihatkan efek tertentu
B.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Tujuan Umum, mengandung uraian garis besar
sasaran akhir secara keseluruan yang akan dicapai
b. Tujuan khusus, mengandung uraian secara
rinci untuk mencapai tujuan umum.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oeh mahasiswa yang sedang membuat
Skripsi atau tesisi adalah merumuskan tujuan sebagai berikut :
a. Tujuan penelitian adalah untuk memenuhi
tugas dalam mencapai gelar sarjana mudah/sarjana
b. Tujuan penelitian adalah untuk mencari data
Tujuan penelitian harus lebih luas dari pada sekedar hal yang bermaslah.
Jawab terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian terletak pada kesimpulan
penelitian.
Judul : Tujuan
Penelitian
Penulis : lia
amami
Diunduh : 27/02/2015
9:42
Setiap melakukan penelitian pasti ada tujuan yang hendak
dicapai.
Beberapa tujuan penelitian, antara lain, sebagai berikut.
a . Memperoleh Informasi Baru
Jika fakta atau teori tersebut baru diungkap dan disusun secara
sistematis oleh seorang peneliti, dapat dikatakan bahwa data tersebut
baru, contohnya, teori relativitas Einstein, teori geosentris, dan teoriteori
yang ditemukan peneliti untuk pertama kalinya.
b . Mengembangkan dan Menjelaskan Teori yang Sudah Ada
Ketika para peneliti berusaha memecahkan masalah, perlu
dipertimbangkan agar tidak terjadi pengulangan kerja atau penggunaan
tenaga yang sia-sia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari faktafakta
penunjang yang dapat digali dari sumber-sumber hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, dihubungkan dengan
kegiatan penelitian saat ini, kemudian dilakukan pendalaman terhadap
permasalahan yang hendak dipecahkan sehingga akan diperoleh
perkembangan wawasan pengetahuan.
Beberapa tujuan penelitian, antara lain, sebagai berikut.
a . Memperoleh Informasi Baru
Jika fakta atau teori tersebut baru diungkap dan disusun secara
sistematis oleh seorang peneliti, dapat dikatakan bahwa data tersebut
baru, contohnya, teori relativitas Einstein, teori geosentris, dan teoriteori
yang ditemukan peneliti untuk pertama kalinya.
b . Mengembangkan dan Menjelaskan Teori yang Sudah Ada
Ketika para peneliti berusaha memecahkan masalah, perlu
dipertimbangkan agar tidak terjadi pengulangan kerja atau penggunaan
tenaga yang sia-sia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari faktafakta
penunjang yang dapat digali dari sumber-sumber hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, dihubungkan dengan
kegiatan penelitian saat ini, kemudian dilakukan pendalaman terhadap
permasalahan yang hendak dipecahkan sehingga akan diperoleh
perkembangan wawasan pengetahuan.
Judul : Tujuan
Penelitian
Penulis : Tongke
Diunduh : 27/02/2015
9:45
Penelitian
berkaitan dengan pertanyaan atau keinginan tahu manusia (yang tidak ada
hentinya) dan upaya (terus menerus) untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan demikian, tujuan terujung suatu
penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban
terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang me
ndorong penelitian lebih lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua
pertanyaan, dan demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban
bahkan hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita
dengan cara membatasi tujuan penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian,
dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:
1) eksplorasi (exploration)
2) deskripsi (description)
3) prediksi (prediction)
4) eksplanasi (explanation) dan
5) aksi (action).
Penjelasan untuk tiap macam tujuan diberikan di bawah ini. Tapi
perlu kita ingat bahwa penentuan tujuan, salah satunya, dipengaruhi oleh
kemajuan ilmu pen-gethaun yang terkait dengan permasalahan yang kita hadapi
(“state of the art”). Misal, bila masih “samarsamar”, maka kita perlu bertujuan
untuk menjelajahi (eksplorasi) dulu. Bila sudah pernah dijelajahi dengan cukup,
maka kita coba terangkan (deskripsikan) lebih lanjut.
1. Eksplorasi
Seperti disebutkan di atas, bila kita ingin menjelajahi
(mengeksplorasi) suatu topik (permasalahan), atau untuk mulai memahami suatu
topik, maka kita la-kukan penelitian eksplorasi. Penelitian esplorasi
(menjelajah) berkaitan den-gan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada
atau tidak. Penelitian yang mempunyai tujuan seperti ini dip akai untuk
menjawab ben-tuk pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”. Contoh penelitian
sederhana (dalam ilmu sosial): Apakah laki-laki atau wanita mempunyai kcenderungan
duduk di bagian depan kelas atau tidak? Bila salah satu pihak atau keduanya
mem-punyai kecend erungan itu, maka kita mendapati suatu fenomena (yang
mendorong penelitian lebih lanjut). Penelitian eksplorasi dapat juga sangat
kompleks. Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tuga macam maksud,
yaitu: (a) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih memahami, (b)
menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam
nantinya, dan (c) mengembangkan metode yang akan di-pakai dalam penelitian yang
lebih mendalam. Hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian
penjelajahan, maka sering dianggap tidak memuaskan. Kekurang-puasan terhadap
hasil penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness)—menurut
Babbie 1989: 80. Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti
“pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka lebar-lebar” maka diperlukan
penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari “ruang di balik
pintu yang telah terbuka” tadi.
2. Deskripsi
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara
lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. Sebagai contoh,
meneruskan contoh pada bahasan penelitian eksplorasi di atas, yaitu misal:
ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki,
maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci: misalnya, apa batas atau
pengertian yang lebih tegas tentang “bagian depan kelas”? Apakah duduk di muka
tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang
mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek,
seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas
tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Tapi hal ini bukan berarti
hasil penelitian waktu lalu tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat
melihat perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa.
3. Prediksi
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan)
yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan
mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai
sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal
tertentu—yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan
besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk
dengan tingkat keberhasilan studi nantinya).
4. Eksplanasi
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua
fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah
suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan
mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling
bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan,
misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih
tinggi dari kota-kota tipe lainnya. Catatan: dalam penelitian deskriptif hanya
dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di
kota-kota tipe lainnya, tapi tidak dijelaskan “mengapa” (hubungan sebab-akibat)
hal tersebut terjadi.
5. Aksi
Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di
atas den-gan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak
se-suatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan
mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Misal,
diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih din-gin dari suhu
ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian
tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah
lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang
paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap
fenomena di atas.
Hasil penelitian, antara lain berupa teori, disumbangkan ke
khazanah ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu yang ada di khazanah tersebut
dimanfaatkan oleh para perancang/perencana/pengembang untuk melakukan kegiatan
dalam bidang keahliannya. Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga
langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging
dilakukan berdasar empirical knowledge. Perancangan/perencanaan/pengembangan,
selain menggunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan
hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan
politis, dan lain-lain. Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan
juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar